14 Juni 2009

Dengan Tetangga


Nama saya Made Artana sekarang lg kul di salah satu PTS di kota denpasar. Hal ini terjadi beberapa bulan lalu. Mulanya tetanggaku Manik.. yang kerja di sebuah perusahaan swasta sering tidur ama adikku di rumahku karena mereka akrab.

Dia memang cantik bahkan lebih cantik dari pacarku sendiri apalagi bodinya yang menggiurkan dengan toketnya yang gede itu. Aku naksir banget ama dia, dia juga sepertinya juga memberiku harapan. Makanya dia rajin datang ke rumah.rnrnSeperti biasaaa… malam itu dia menginap dirumah kami lagi.

Mungkin karena belum mengantuk, dia masih asyik nonton TV di ruang tamu sedangkan adiku sudah terlelap dikamarnya.rnrnPDKT ah.. pikirku, kutinggalkan saja Game Online ini dan duduk disebelah dia nonto TV bersama - sama. Aku gak tau, apa memang karena ngantuk atau hanya pura - pura, dia tertidur di sofa dan agak menyandar ke arah ku.

Aku iseng juga pura - pura tertidur dan kami saling menyandar, eh ternyata ia diem aja ,..mungkin memang sudah lelap tidurnya.rnrnSekitar jam 12 malam timbul hasrat tuk menjamahnya…lalu kutempelkan jariku ke mulutnya,..pertama ia diam aja,..tapi kemudian dia malah buka mulutnya dan mengulum jariku..aku kaget wah ni ce bis pak nich..pikirku.

Deg2 an juga aku karenanya kuberanikan diri untuk cium dia di pipi, dia diem aja trus aku cium aja bibirnya ,,,eh tak taunya dia malah balas bahkan lebih agresif.

Kuarahkan aja tanganku ke balik T-Shirt nya. wah ternyata payudaranya emang gede banget. Kuremas2 payudaranya yang gede itu dia njerit lalu kukulum aja bibirnya biar diam, sambil tanganku terus meremas payudaranya makin lama dia keenakan dan makin berani aku maka kubuka T-Shirt nya dia angkat sedikit badannya terus bh nya,,..sekarang dia sudah separo bugil.

Kujilati puting payudaranya yang kecoklat2 an dan makin mengeras itu, dia gelengkan kepalanya ke kiri dan kekanan mungkin keenakan. Tanganku mulai membuka kancing celana pendeknya sambil aku masih mainkan payudaranya, trus kubuka juga CD nya.

Kupandangi seluruh tubuhnya, wah mulus sekaliii….bodinya juga sangat membuatku makin bernafsu apalgi kuliat vaginanya yang ditumbuhi banyak bulu dan tertata rapi itu, baru sekarang aku liat daging yang seperti itu aku jadi panas dingin,rnrndia renggangkan pahanya ,,,duuuccch..tu vagina bagus kali..ternyata kaya gini ya vagina itu..pikirku. merah kecoklatan serta sedikit berkilat bagian dalam vaginanya dan itilnya yang menyembul keluar dan bau harum vaginanya itu makin membuatku bergairah.

Kujilati vaginanya dan aku tenggelam dalam selangkanganya yang malah dijepitkan ke kepalaku. vaginanya sedikit basah lalu ujung lidahku pindah ke itilnya yang kurasakan makin keras dia menggelinjang aach..Ar..enaaaak..ach..kujilati aja terus itilnya itu hingga makin basahrnrnaaaaach…teruuus aaach..dia jambak rambutku dan menekankan kepalaku makin kedalam vaginanya.

Semakin seru nih, cuma takut ngelakuin di ruang tamu, wah payah ni kalo seisi rumah tau pikirku..lalu kubisiki ke kamarku aja yuk..?. dia mengangguk dan kita pindah sambil bawa pakaian dan tak kulepaskan pula ciumanku di bibirnya dan sambil terus pelukan..nah sekarang kita bebas ….iya katanya lembut dia buka bajuku lalu celanaku kubiarkan aja dia..dan menyembullah kontolku yang emang udach tegang dari tadi2.rnrnDia sempat kaget..lho adikmu besar sekali..panjang lagie, katanya sambil meremas2 kontolku padahal kontolku ndak begitu panjang cuma 16 cm tapi mungkin karena dia belum pernah liat kontol.

Dia rebahan di tepi ranjang, kuangkat kakinya keatas keliatanlah lagie vagina dan itilnya yang menantang itu. Dia mengerang sambil meremas2 payudaranya sendiri lalau kusedot itilnya hingga sedikit ketarik keluar aduuuch …aaaach… Ar….

Kini aku ambil posisi 69 aku jilati lagi vaginanya dan dia jilati kontolku, wah enak sekali rasanaya tu kontol dijilati makin kurenggangkan lagi selangkanganya, kepalaku terbenam kembali dalam selangkanganya bahkan dia rapatkan pahanya hingga aku sedikit susah bernafas.

Mau kumasukkan jariku tapi..sempit sekali…gila ..apa masih perawan yaa..pikirku. kujilati aja itilnya, dia makin agresif dan makin cepat menjilati kontolku. Ar.. aku ndak kuat lagie.. sekarang aja Ar.. Iya lit..kataku… aku ambil dan dia lebarkan selangkanganya hingga mudah bagi kontolku untuk cari sasaran.

Kontolku kutempelkan ke vaginanya, dia pegang kontolku trus membimbingnya masuk ke vaginanya…seret sekali.. aku berusaha keras untuk masuk berkali2 akhirnya kutekan keras kontolku dan dia juga tekan pantatnya keatas.. bleeeesrnrn..aaaaaach..sakit Ar..Aduuuuch..akhirnya masuk juga ni kontol meskipun belum sepenuhnya..dan lalu ku tekan lagie hingga masuk seluruhnya bleeeeeesss…rnrnaaaaaachhh..aduuuch..sambil tanganya meremas2 tempat tidur sekuatnya dan kepalanya dilempar ke kiri dan ke kanan, kasian dia. Keringatnya banyak sekali dan wajahnya keliatan merah, kuhentikan gerakanku lalu kukulum bibirnya agar dia tenang kembali sambil kontolku masih berada di dalam vaginanya.

Setelah dia tenang kuayun lagie kontolku keluar masuk pelan-pelan, sekarang dia makin kontrol dan bahkan mengiringi keluar masuknya kontolku dengan goyangan pantatnya.

Kontolku terasa hangat berada di dalam apalagie vaginanya yang terasa seperti menggigit gigit makin menambah nafsuku. setelah kira2 10 menit kedepan keliatan ia mau orgasme… lalu kuayun kontolku makin cepat Ar..aaaach..dia menekankan vaginanya keras2 dan keluarlah cairan dari vaginanya, banyak sekali..bahkan sampai meler keluar, tidak kucabut kontolku meskipun dia keliatanrnsedikit lelah..kuayun aja terus kedepan dan belakang sambil aku remas2 puting payudaranya…dia cuma melet2 menggerakkan lidahnya ke kiri dan kana bibirnya.

10 menit kemudian kurasakan juga sepertinya aku mau keluar…kupercepat sodokan lolokku ke vaginanya aaach..Ar… teruuuuuss… dia terus mengerang, rupanya dia juga mau orgasme yang kedua dan dia keluar lagie. Tiba2 kurasakan ada yang mendorong keluar dari lolokku, buru2 kucabut lolokku biar ndak tumpah di dalam, tapi ternyata sedikit terlambat dan ada sedikit yang ketinggalan di dalam dan banyak sekali yang berceceran di vaginanya dan lolokku.

kita ambil posisi 69 lagie..aku jilati mani yang belepotan di vaginanya, dan sebaliknya dia jilati mani yang nempel di lolokku hingga tinggal air liurnya aja yang ketinggalan di lolokku. Ar sedikit amis dan asin yaaaaa….tapi enak kok..katanya.

Aku kemudian terlentang di tepi ranjang dia malah turun dan berjongkok di depanku dia kulum lolokku, memang dari tadi dia cuman menjilat aja, tak lama kemudian lolokku tegak kembali lalu aku duduk dan dia makin bernafsu mengulumnya hingga tegangan sudah 100%, lolokmu panjang sekali hingga tenggorokan katanya, aku cuma senyum aja, ternyata beginian juga ndak kalah enaknya lho dibanding masuk ke vaginanya Manik.. nafsunya makin menjadi dan aku juga sudah mau keluar lagie.

Kutekan kepalanya makin dalam ke lolokku lalu…aaaachh..crooooot…dia kaget dan sempat mau muntah..dan tarik kepalanya. Kututup mulutnya ..telan aja biar kamu awet muda kataku. lalu dia telan juga dengan sedikit susah karena banyaknya

Dengan Majikan


Tante Yuli adalah istri bos-ku, aku manggil dia tante karena aku adalah kemenakan jauh suaminya, Om Pras seorang pengusaha Travel Agent yang sukses. Om Pras memiliki banyak counter di beberapa hotel selain di beberapa airport di Indonesia. Kesibukan mengontrol counter - counternya membuat Om Pras sering bepergian keluar kota.

Om Pras sudah mengajak aku selepas aku tamat SMA, aku bantu - bantu pekerjaan apa saja yang ada dirumah dia, mulai dari cuci mobil, setir mobil, antar anak - anak sekolah, antar pembantu ke pasar, antar tante arisan, antar tante fitness, pokoknya pekerjaan ku serabutan. Pekerjaanku yang paling utama adalah mengumpulkan setoran dari counter - counter travel yang ada di hotel dan bandara. Pekerjaan ini biasanya aku mulai dari jam 7 malam dan biasanya baru kelar hampir jam 11 malam.

Hari Sabtu minggu yang lalu tepatnya tanggal 18 Oktober 2008, tumben tante memanggilku di ruang tamu. Melihat dari raut muka tante, aku sudah bisa menebak kalau tante habis ribut dengan si Om. Om dan Tante sore itu berencana pergi kundangan ulang tahun salah satu kerabat mereka di sebuah hotel berbintang 5 di kawasan Sanur.

Rupanya si Om mendadak berangkat ke Jakarta karena ada urusan yang sangat penting hingga harus diselesaikan malam itu. Ujung - ujungnya jadilah Tante Yuli pergi kundangan seorang diri. Om meminta aku mengantar om ke bandara terlebih dahulu lalu mengantar tante pergi kundangan.

Dalam perjalanan ke bandara, tante Yuli tak berhenti ngomel, rupanya Om kehilangan kesabaran juga. Hingga suatu ketika si Om membentak tante cukup keras. Tante pun langsung terdiam. Begitu juga sekembali dari bandara menuju Sanur. Tante masih aja membisu.

Aku sebenarnya kasihan juga melihat tante dibentak, aku yakin tante pasti merasa kekurangan kasih sayang karena kesibukan suaminya bisnis, apalagi semenjak 4 bulan terakhir si Om sering pergi ke Malang menjenguk selingkuhannya yang dipercaya mengurus counter disana. Hampir setiap dua minggu si Om rutin transfer uang 30 juta ke Malang. Kepergian Om kali ini pun aku yakin pasti pergi ke Malang.

Tiba - tiba tante berbicara kepadaku “Ketut, aku kesel sekali sama Om mu itu..!!”. ” Masa rencana kundangan yang sudah kami susun dari minggu lalu bisa dibatalin mendadak, urusan apa sih… sampai harus berangkat mendadak…” lanjutnya.

Aku pun terdiam dan tidak bisa berkata apa - apa untuk menjawabnya. Tante bertanya lagi ke arahku “Tut coba kamu kasi tau tante, kenapa Om sering pergi ke Malang…. kenapa Om sering transfer uang ke Malang…??”

Aku pun menjawab “hmmm… anu tante… saya ndak tau..” “Kamu pasti bohong tut… tante Dewi akunting di kantor sudah lapor sama tante..” lanjutnya dengan nada geram, “Memang dia pikir dia aja yang bisa selingkuh… tante juga bisa…” lanjutnya dengan nada agak meninggi.

“Tante sabar ya, saya sih tidak tau pastinya, tapi gossipnya sih begitu…” jawabku menenangkan tante. “Tut kamu harus bantu tante, laporkan setiap yang kamu tahu ke tante” jawab tante. “Kamu janji mau bantu tante…?” lanjut Tante Yuli. “Ya tante… pasti saya bantu sebisa saya…” jawabku.

Tak terasa kami sudah tiba di sebuah hotel berbintang 5 dikawasan sanur utara itu. Dengan sigap aku memarkir mobil setelah menurunkan tante di lobby hotel. Seperti biasanya aku pun mununggu dengan setia di mobil sambil memainkan HP-ku yang kebetulan ada beberapa koleksi gambar bugil Mbak Nur pembantu di rumah Om yang sudah sering aku entot walaupun dia sudah punya suami di Jawa. Mbak Nur rupanya juga kesepian hingga dengan sedikit rayuan, aku sudah bisa menikmati tubuhnya yang bahenol itu. Aku pun langsung konak setelah melihat beberapa foto - foto dia sesaat sebelum ngentot sama aku kemarin malam.

Duh kontol ini sudah terasa tegang sekali, aku berencana sekembali ke rumah, aku bakalan ngeloyor ke kamar Mbak Nur lagi minta jatah lagi.

Tiba - tiba HP ku berdering. Rupanya Tante Yuli yang menelepon. Ada apa gerangan pikirku dalam hati karena baru saja 30 menitan yang lalu kami tiba di hotel ini. “Tut tolong tante, tante mabuk tut, kepala tante pusing, tolong cari tante di Ball Room lantai dua…” suara tante di telepon. Aku pun terkejut dan bergegas mencari tante di acara itu di Ball Room lantai dua.

Sesampai disana aku liat tante terduduk lesu di depan ruangan. “Tante gak kuat tut… kepala tante pusing, tante ga kuat pulang, tut kamu pesan satu kamar di hotel ini, tante mau tidur disini aja dulu…” pinta Tante Yuli dengan lesu sambil mengeluarkan 10 lembar uang seratusan ribu rupiah.

AKu pun bergegas ke resepsionist untuk booking satu kamar buat tante. Rupanya kamar hotel disini cukup mahal juga seharga Rp 1.250.000 untuk standar room per malam. Terpaksa aku nombok 250 rb dari kantongku dulu.

Selanjutnya aku berusaha memapah tante menuju kamar 304 di lantai 3. Aku sebenarnya tidak yakin kalau tante mabuk karena baru saja acara dimulai 30 menit yang lalu masa sih sudah mabuk. memangnya minum apa sih tante di acara itu. Aku pikir mungkin tante sedang penat dengan masalah suaminya dan ingin menenangkan diri di hotel ini.

Sesampai di kamar, tante minta aku menemani dia disana. Aku pun duduk disebuah kursi sedangkan tante duduk diatas tempat tidur. Aku pun termangu mendengar tante cerocos ngalor ngidul sambil ngumpat - ngumpat suaminya. Rupanya dia kesel sekali dengan suaminya.

Sampai pada suatu ketiak tante minta aku menijat tengkuknya. Aku pun menuruti perintahnya. Tiba - tiba tante bertanya lagi “Kamu tadi kan janji mau bantu tante.. bener gak ?”

“Ya tante… saya pasti membantu tante…” jawabku polos. “Sekarang begini… tante penat sekali… tante pingin sekali ditemani tidur… ” cerocos tante seperti orang mabuk.

“Tante pingin sekali di foto bugil, pingin memek tante dijilati, pigin ngemut kontol, pingin ngentot sampai puas.. pokoknya gila - gilaan… tante mau balas dendam…” lanjutnya dengan suara agak membentak.

Jujur aku bilang, tumben aku gemetar seperti ini, antara takut tapi nafsu berkecamuk dalam hati ku. Sampai - sampai aku bengong dan melongo memikirkannya. Bagaimana tidak, siapa yang tidak nafsu melihat tante yang masih bening seperti ini.

Akhirnya aku nekat, semua perintah tante aku ikuti, mulai dari melepas semua baju satu persatu, menari - nari di depannya, sementara tante sibuk mengabadikannya dengan kameran HP Nokia N73 miliknya.

Setelah aku bugil total, tante mulai memegangi kontolku. Dimainkannya kontol ku sambil sesekali diciumi. Kini tiba giliranku yang mengabadikan gambar tante, mulai dia masih berpakian lengkap sampai bugil total dan nungging di tempat tidur. Tampak jelas memeknya tante terawat baik, dicukur rapi dan tidak bau.

Saat dia sudah bugil, dia minta aku menghentikan aksi potret memotret, dan menyuruhku segera menjilati memeknya yang sudah mulai basah.

Aku memang tidak berpengalaman urus jilat menjilat memek, tapi sepertinya tante juga tidak pernah dijilati memeknya, itu terlihat saat dia menggeliat kegelian saya lidahku menulisuri lekuk - lekuk lubang memeknya.

“Ahhhhh…. tuuuut…. geli…… uuhhhh…. ahhhh….” desah tante penuh nafsu. “Tut masukin tut.. masukin tutt…” pinta tante dengan muka merah memelas.

Tanpa menunggu waktu lama lagi, aku langsung menghujamkan kontolku ke memek tante. “Ahhhhhhh…” tante berteriak dengan mata sedikit melotot dan mulut ternganga.

Aku lanjutkan aksiku dengan dengan menarik lalu menghujamkan kontolku dengan keras. Tante pun tak berhenti - henti berteriak kecil dan mencengkram punggungku dengan kasar.

Mata tante pun merem melek saat aku goyang kontolku yang memenuhi lubang memek tante yang basah karena nafsu. Tante pun mencoba bergoyang juga sambil berdesah.. “Terus tut… terus tut… tante geli tut…uuhhhhh…. ahhhh…. uhh….”

Ujung kontolku terasa geli menyentuh sebuah benda didalam memek tante, tante terus bergoyang seperti kerasukan setan. “Goyang tut.. goyang yang keras… lagi tut… uhhh…. lagi tut….ahhh…. ”

Tiba - tiba tante bergeliat keras dan mendekap aku dengan keras dan berteriak “Tuuuuuutt…….. “. Ada semacam cairan bening terasa merembes diliang memek tante. Rupanya tante sudah orgasme, padahal aku belum apa - apa sama sekali.

Aku pun mengeluarkan kontol ku dari memeknya dan onani diatas dada sang tante, saat aku orgasme, spermaku muncrat membasahi dada dan muka si tante.

Lalu kami berpelukan erat seolah tak peduli kami bermandikan sperma. Tante berisik “Ketut.. terima kasih ya… tante puas sekali…” sambil memeluku erat erat seolah tak mau melepaskan.